Alasan Perokok Pasif Lebih Berbahaya dibanding Perokok Aktif

October 26, 2021
Bahaya rokok bagi kesehatan tidak perlu diragukan lagi. Tak hanya orang yang merokok, perokok pasif atau orang yang menghirup asap rokok pun berisiko terkena berbagai penyakit serius. Asap rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia berbahaya, seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, dan benzena. Jika terpapar secara terus-menerus, asap rokok dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan tubuh serta menimbulkan masalah kesehatan bagi siapa pun yang menghirupnya. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan setidaknya ada 8 juta kematian yang disebabkan oleh asap rokok dan 1,2 juta kasus di antaranya terjadi pada perokok pasif.

Efek Buruk Asap Rokok bagi Perokok Pasif

Efek buruk yang ditimbulkan asap rokok umumnya beragam, tergantung usia dan kondisi orang yang menjadi perokok pasif. Berikut ini adalah penjelasannya:

Dampak asap rokok pada orang dewasa

Sering menghirup asap rokok, dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru sebanyak 20–30%. Selain itu, perokok pasif juga lebih berisiko mengalami berbagai penyakit serius lain, seperti aterosklerosis, penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Baik perokok aktif maupun perokok pasif, juga lebih berisiko mengalami gejala COVID-19 yang lebih parah, apabila tubuhnya terinfeksi virus Corona.

Dampak asap rokok pada ibu hamil

Wanita hamil yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi, seperti keguguran, kelahiran prematur, atau bayi terlahir dengan berat badan rendah. Hal ini karena zat-zat berbahaya pada asap rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, dapat terbawa oleh aliran darah dan diserap oleh janin. Semakin sering ibu hamil menghirup asap rokok setiap harinya, semakin tinggi pula risiko komplikasi dan gangguan kesehatan yang dapat terjadi.

Dampak asap rokok pada anak-anak

Bayi dan anak-anak yang sering menghirup asap rokok, lebih berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan berikut ini:
  • Asma
  • Infeksi telinga tengah
  • Infeksi saluran pernapasan, seperti ISPA, pneumonia dan bronkitis
  • Alergi
  • Meningitis
  • Sindrom kematian bayi mendadak
Tak hanya berdampak terhadap kesehatan, anak-anak yang menjadi perokok pasif juga lebih rentan mengalami gangguan tumbuh kembang dan kesulitan belajar. Hal ini bisa berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak. Selain itu, orang tua yang merokok juga bisa memberikan contoh buruk kepada anaknya dan bukan tidak mungkin anak tersebut akan menjadi perokok kelak ia besar nanti. Oleh karena itu, setiap orang tua sebaiknya berhenti merokok agar kebiasaan buruk ini tidak diikuti oleh anak dan mengganggu kesehatannya.
 
Sumber : https://www.alodokter.com/bahaya-menjadi-perokok-pasif
 


Reviewed by:

dr. Risky Akaputra, Sp.P (Resident)
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru)

Jadwal Praktek:

Senin-Rabu 17.00 - 20.00
kamis 13.00 - 15.00
Jumat 14.00 - 16.00