Apa Itu Dermatitis Atopik?

October 16, 2020
Apa Itu Dermatitis Atopik?


Dermatitis atopik adalah salah satu jenis dermatitis yang ekstrem terjadi karena adanya peradangan pada kulit. Kondisi ini disertai dengan kulit memerah, kering dan pecah-pecah. Peradangan ini berlangsung lama dan bahkan bisa bertahun-tahun. Setiap pengidapnya memiliki gejala yang berbeda-beda. Pada balita gejala ini dapat berupa kulit bersisik, memerah, berkerak di area pipi, kulit kepala, tangan dan kaki. Sedangkan pada anak-anak dan orang dewasa gejalanya adalah ruam merah dan terasa sangat gatal di area belakang leher, lutut dan sikut. Gejala lainnya dermatitis atopik adalah ruam yang menonjol dan mengeluarkan cairan, kulit kering dan berisisik, kulit di telapak tangan atau area bawah mata mengkerut atau menyusup, kulit di sekitar mata lebih gelap dan kulit pecah-pecah, terkelupas hingga mengeluarkan darah
 
Penyebabnya dapat dikarenakan akibat interaksi multifaktorial, faktor genetik (keturunan), lingkungan, gangguan fungsi sawar (pelindung) kulit, faktor imunologi dan infeksi.
 
Faktor risiko dermatitis atopik adalah riwayat pribadi atau keluarga yang memiliki alergi atau asma, mengalami dermatitis kontak yang biasanya dialami oleh pekerja medis dan berjenis kelamin perempuan dan untuk risiko pada anak-anak adalah tinggal di area kota, sering menitipkan anak di tempat penitipan dan memiliki gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD/ Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
 
Faktor pemicu pada dermatitis atopik adalah mengidap alergi termasuk alergi pada makanan, mengalami perubahan hormon dengan bertambahnya usia, menggunakan bahan pakaian yang tidak nyaman, terpapar suhu air atau udara yang terlalu dingin atau panas, stres, menggaruk kulit terlalu keras dan mempunyai keringat berlebih.
 
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara membersihkan secara berkala perlengkapan tidur, dengan cara mengganti sprei dan sarung bantal guling minimal 2 minggu sekali, menggunakan selimut saat tidur khususnya jika tidak tahan dengan udara dingin dan selalu membersihkan rumah secara rutin.
 
Penanganan gejala dermatitis atopik di rumah dapat dilakukan dengan cara menggunakan produk sabun mandi yang tepat, melakukan kompres hangat pada kulit, mengenakan pakaian yang menyerap keringat, menggunakan pelembab khusus, mengetahui apa saja yang menjadi faktor pemicu dari dermatitis atopik dan usahakan untuk menghindarinya seperti penggunaan deterjen, keringat, makanan atau lainnya, mandi dua kali sehari dengan air hangat dan disarankan jangan berlama-lama ketika mandi cukup 5-10 menit karena dapat membuat kulit menjadi kering, menggunakan handuk berbahan lembut ketika setelah mandi.
Seseorang harus memeriksakan diri ke dokter jika sudah mengalami gejala berikut:
  1. Sulit untuk tidur karena rasa gatal pada malam hari
  2. Aktivitas menjadi terganggu
  3. Kulit terasa sakit
  4. Kulit terlihat terinfeksi seperti muncul garis-garis merah, nanah dan keropeng
  5. Perawatan di rumah yang sudah dilakukan tetapi tidak membantu meringankan gejala
  6. Mata atau pandangan terganggu

Telah direview oleh dr. Djohan, Sp.KK dari RS. Columbia Asia Medan 
Jadwal Praktek 
Senin - Jumat: 10.00 - 12.00 & 18.00 - 20.00 
Sabtu: 09.00 - 13.00