BROSUR KNEE & JOINT RS. COLUMBIA ASIA - SEMARANG

July 02, 2020
Gangguan lutut dan bahu sering dianggap remeh dan dikatakan hanya "Keseleo", namun sesungguhnya sering kali "Keseleo" ini menjadi sangat serius karena bisa menyebabkan cedera pada tulang rawan sendi, menicus dan urat (ligament).

BERBAGAI CEDERA PADA SENDI LUTUT
1. Cedera Tulang Rawan Sendi (Chondromalacia)
Cedera pada tulang rawa sendi dapat terjadi karena: 
  • Satu trauma (single trauma) yang disebabkan karena cedera atau "Keseleo"
  • Trauma berulang (repeated trauma) yang disebabkan karena banyak hal seperti:
    • Sering memakai sepatu "high heels"
    • Berolahraga tanpa pemanasan yang cukup
    • Berolahraga secara berlebihan (over doing exercise) 
    • Ada bakat kaki "O" atau "X"
    • Riwayat tempurung sering lepas (dislocated knee cap)
  • Gejala mula-mula hanya seperti "pegal" (uncomfortable knee), kemudian jadi lebih menganggu, seperti:
    • Bunyi pada sendi lutut
    • Sendi lutut kaku (terutama setelah duduk agak lama kemudian berdiri)
    • Nyeri saat turun tangga
2. Cedera Meniscus
Cedera pada struktur yang berbentuk seperti cincin dan berfungsi sebagai penahan benturan ini sangat sering terjadi dan sebagian besar terjadi karena olahraga. Biasanya berupa cedera saat lutut terpuntir (twisted knee) mendadak. Olahraga yang sering menyebabkan cedera meniscus, antara lain sepakbola / futsal, tenis, keadaan normal, urat otot bahu berjalan diantara terowongan tulang yang dibentuk oleh tulang belikat yang membentuk atap bahu. Terowongan ini dapat menyempit (variasi bentuk tulang atau pengapuran) dan mengakibatkan urat yang melewatinya pada saat mengangkat lengan terjepit sehingga menimbulkan peradangan yang menyebabkan rasa sakit. Jepitan ini apabila berlangsung terus menerus dapat mengakibatkan urat tersebut robek. Fisioterapi dan suntikan pada bahu dapat menghilangkan kehulan nyeri. Tindakan operasi untuk membebaskan urat yang terjepit diperlukan pada kasus yang berat. Operasi tersebut dapat dilakukan melalui bedah terbuka ataupun dengan teknik bedah arthroscopy.

Bahu Lepas Berulang (Dislokasi)
Sendi bahu adalah sendi yang paling rawan untuk terjadinya dislokasi. Hal ini paling sering diakibatkan oleh cedera langsung pada bahu, bertumpu pada lengan sewaktu jatuh, ataupun cedera olahraga. Pada usia muda, dislokasi ini dapat berulang dan semakin lama cedera ringan seperti salah posisi saat tidur dapat menyebabkan dislokasi kembali. Kondisi tersebut menjadi sangat menganggu dan dapat berbahaya apabila sendi bahu tersebut terlepas disaat-saat penting seperti mengendarai motor/mobil. Keadaan ini pada umumnya diakibatkan rusaknya mekanisme bumper pada sendi bahu. Mekanisme ini dapat diperbaiki melalui operasi rekonstriksi sendi bahu dengan sayatan kecil arthroscopy maupun bedah terbuka. 

Frozen Shoulder
Frozen shoulder merupakan kondisi dimana terjadi peradangan menyeluruh pada kapsul sendi bahu sehingga kapsul sendi menebal dan mengkerut. Gejala yang sering dikeluhkan adalah bahu menjadi kaku disertai rasa nyeri bila digerakkan (sulit mengancingkan Bra pada wanita atau mengambil dompet pada pria). Paling sering terjadi pada usia 40-60 tahun, wanita lebih sering dibandingkan laki-laki. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera bahu, pasca operasi, robekan tendon otot bahu namun sebagian besar kasus tidak diketahui penyebab pastinya (idiopatik).

Kasus frozen shoulder dapat ditangani dengan fisioterapi intensif, suntikan steroid dalam sendi, dan pada kasus yang intensif, suntikan streoid dalam sendi, dan pada kasus yang berat agar didapatkan hasil yang optimal diperlukan manipulasi sendi dalam anestesi atau operasi arthroscopy (keyhole surgery) membebaskan perlekatan kapsul sendi bahu. 

Robekan Tendon Otot Gelang Bahu (Rotator Cuff Tear)
Robekan otot gelang bahu (rotator cuff) merupakan salah satu penyebab tersering nyeri baju. robekan ini dapat terjadi akibat trauma (jatuh), friksi berulang akibat pekerjaan yang banyak mengangkat lengan, atau proses degeneratif. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa nyeri bahu terutama bila digerakkan ke atas dan ke depan, kekakuan sendi, sampai kelemahan mengangkat bahu. 

Pemeriksaan MRI diperlukan untuk mengetahui secara akurat kondisi tendon yang robek

Pada kasus yang ringan, fisioterapi intensif, suntikan streroid maupun komponen darah (platelet rich plasma) dapat meredakan gejala. Pada kasus yang berat diperlukan operasi untuk menyambung kembali tendon yang robek melalui bedah terbuka ataupun dengan bedah minimal invasif (arhroscopy).

Sindrom Urat Bahu Terjepit (Impengement Syndrome)
Nyeri bahu terutama saat mengangkat bahu atau menyisir rambut dapat disebabkan oleh kondisi yang dikenal dengan sindroma urat bahu terjepit (impengement syndrome). Pada badminton dan bola basket.

Gejala yang timbul sering dianggap sebagai "Keseleo" biasa karena pasien masih bisa jalan. Namun keadaan akan menjadi buruk karena timbul gejala nyeri di sendi yang makin hebat, sehingga jalan menjadi pincang, sendi lutut sulit untuk digerakkan, tidak dapat dilurukan dan tidak dapat dilipat, dan terkadang pasien merasa ada yang bergerak-gerak di dalam sendi. Jika didapat gejala-gejala seperti ini, segera datang ke dokter untuk diperiksa.

3. Cedera Urat ACL  
Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah urat di dalam sendi yang menjaga kestabilan sendi lutut. Cedera ACL sering terjadi pada olahraga high-impact, seperti sepak bola, futsal, tenis, badminton, bola basket dan olahraga bela diri, ACL dapat cedera pada gerakan yang mendadak berhenti kemudian lutut terpuntir. 
Pada saat cedera biasanya pasien akan mendengar suara seperti ada yang patah dalam sendi. Saat itu tiba-tiba pasien merasa "kehilangan tenaga" dan langsung jatuh 
Kadang-kadang setelah beberap saat, pasien dapat berjalan kembali tetapi pincang, sendi lutut sulit digerakkan karena nyerim dan diikuti dengan bengkak. 
Namun sering, setelah cedera 1-2 hari, pasien dapat jalan seperti biasa. Keadaan ini bukan berarti ACL sudah sembuh. Pada perkembangannya pasien akan merasakan bahwa lututnya tidak stabil, gampang "goyang" dan sering timbul nyeri. Dengan cedera ACL paisen akan sulit sekali untuk dapat melakukan aktifitas high impact sports. 

OSTEROARHTRITIS VS OSTEROPOROSIS

Perkapuran sendi (osteroarthritis) tidak sama dengan osteroporosis atau pengeroposan tulang. Perkapuran adalah penyakit di dalam sendi, sedangkan osteroporosis adalah penyakit pada tulang. Osteroporosis atau pengeroposan tulang tidak memberikan gejala tidak menyebabkan nyeri, kecuali terjadi patah tulang karena tulang rapuh. 

Sebaliknya, pengapuran sendi (osteroarthritis) selalu menimbulkan nyeri, terutama di sendi lutut. Keluhan-keluhan yang diderita pasien osteroarthritis berupa:
1. Nyeri, yang bisa bertambah hebat dengan bertambahnya aktivitas. Pada keadaan lanjut, nyeri tetap timbul walaupun sedang istirahat. 
2. Sendi lutut menjadi kaku dan tidak dapat dilipat/ditekuk dengan sempurna
3. Timbul bunyi di sendi lutut setiap kali bergerak. 
4. Timbul bengkak 

Berikut beberapa hal yang terjadi jika cedera sendi lutut tidak diobati:
1. Sering nyeri yang tidak bisa sembuh 
2. Tidak dapat melakukan aktifitas olahraga lagi
3. Dapat menimbilkan penyakit perkapuran (osteroarthritis) dini 

Perkapuran pada sendi lutut biasanya akan timbul pada usia lebih dari 60 tahun, tetapi gejala perkapuran sudah sangat nyata pada kasus-kasus cedera lutut yang tidak ditangani dengan baik sering kali pada usia 40 tahun. Pada orang-orang dewasa muda, dengan usia produktif antara 20-40 tahun dengan aktifitas yang sangat tinggi juga sangat berpotensi menderita perkapuran atau cedera lutut. Hal ini umumnya timbul karena aktifitas yang berhubungan dengan pekerjaan, misalnya:
  • Banyak mengangkat barang-barang berat
  • Sering naik turun tangga
  • Cedera akibat olahraga
  • Keadaan degenerasi 
  • Berat badan yang berlebihan 

Teknik Operasi Semarang Knee & Joint Orthopaedic Sports Center
1. Double Bundle ACL Reconstruction 
Pada prinsipnya, operasi ini menggunakan 2 (dua) buah urat pengganti (grafts) untuk mengganti ACL yang rusak menggunakan 1 (satu) buah graft. Setelah operasi, pasien dapat langsung merasakan lututnya sangat stabil dan kira-kira setelah 6 (enam) bulan rehabilitas, pasien dapat kembali beraktifitas high-impact sports

2. Single Bundle ACL Recontruction 
Teknik operasi penggantian tulang lutut yang telah terjadi perkapuran akibat penuaan atau kerusakan permukaan persendian tulang lutut dengan logam (metal) dan komponen plastik.

3. Total Hip Replacement 
Theraphy: Treatment, Pre & Post Rehabillitation 
Teknik rehabilitasi khusus untuk menyembuhkan, mempersiapkan dan memperbaiki otot lutut yang mengalami cedera dilakukan di ruang terapi dan dengan team yang khusus dan berpengalaman. 

PERALATAN MEDISTERMODERN 
Untuk memberikan hasil penanganan maksimal terutama pada diagnostic dan tindakan bedah kepada pasien di Semarang Knee & Joint Orthopaedic Sport Center ini menggunakan peralatan medis terkini seperi:
  • High Definisition Arthroscopy Camera, Peralatan tercanggih digunakan untuk pembedahan Minimal Invasif (bedah sayatan yang kecil) pada kasus-kasus lutut dan bahu. Dimana semua lokasi patologis dapat "diteropong" dengan resolusi tinggi sehingga area yang sedang dilakukan tindakan dapat terliaht dengan jelas. Hal ini penting agar tindakan operasi dapat dengan tepat dilakukan 
  • High Definition Magnetinc Resonance Imagine - MRI 1.5 Tesla, peralatan diagnostic yang menghasilkan gambar anatomi tubuh dengan memanfaatkan medan magnet (tanpa radiasi Sinar X) yang lebih detail dan tajam, sehingga dapat ditentukan tindakan yang akan dilakukan dengan lebih akurat. 

Download Brosur Knee and Joint RS. Columbia Asia Semarang (Klik Disini)