Diet Sehat vs Diet Cepat, Mana yang Lebih Baik?

November 06, 2020



Diet sehat membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan diet cepat, tetapi hal ini dapat mempertahankan berat badan untuk jangka panjang. Dengan diet sehat juga anda mendapatkan manfaat kesehatan lainnya.
 
Risiko diet cepat adalah pertama tubuh menjadi lemas dan mudah lelah, karena orang menurunkan berat badan cepat akan makan dalam porsi yang sedikit dan memaksakan diri untuk tidak makan. Kedua adalah kurang nutrisi, karena tubuh memerlukan karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein. Ketika anda menurunkan berat badan dengan cepat, anda cenderung mengurangi atau bahkan menghilangkan beberapa nutrisi seperti karbohidrat dan lemak. Ketiga adalah berat badan cepat naik kembali, Diet yang cepat tidak memberi kesempatan untuk melatih tubuh membakar kalori dalam jumlah banyak. Padahal untuk mencapai hasil yang dapat bertahan lama, diperlukan perubahan gaya hidup secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari olahraga hingga pengaturan pola makan.
 
Keempat rusaknya jaringan otot dan akan memunculkan gangguan tubuh lain seperti sakit kepala, konstipasi, rambut rontok dan menstruasi tidak teratur serta juga dapat menimbulkan penyakit serius yang mungkin terjadi.
 
Berbeda dengan cara diet sehat yaitu mengelola pola makan termasuk memilih jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi. Diet yang sehat adalah ketika semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi. Terdapat beberapa langkah dalam diet sehat:
1.            Tentukan target yang sehat setiap minggu. Target-target kecil dan sederhana bernilai penting sebagai langkah menuju perubahan gaya hidup secara berkelanjutan. Selain itu, menetapkan target realistis secara rutin dan berhasil memenuhinya akan membuat Anda merasa positif
2.            Aktif bergerak, sebagai langkah awal, Anda tidak perlu berolahraga secara rutin untuk tetap merasa bugar. Lakukan suatu hal yang Anda sukai agar aktivitas tersebut dapat dilakukan berulang-ulang seperti bermain futsal bersama rekan kerja atau bersepeda bersama keluarga.
3.            Kurangi makanan kemasan, batasi konsumsi makanan dalam kemasan, makanan siap saji, dan makanan yang digoreng. Kelompok makanan jenis ini banyak mengandung kalori, bahan pengawet, dan garam.
4.            Pilih makanan yang diolah dengan cara tertentu, seperti makanan yang dikukus atau direbus dibandingkan makanan yang diolah dengan minyak panas seperti digoreng
5.            Atur ulang isi piring Anda, penuhi sepertiga bahan makanan di piring dengan daging tanpa lemak, ikan atau daging uggas. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran dan kacang-kacangan
6.            Memulai dan melanjutkan kebiasaan-kebiasaan baik seperti mengkonsumsi air mineral dengan cukup dan teratur, jangan melewatkan makanan utama, perbanyak konsumsi sayur agar anda merasa kenyang lebih lama, hindari membeli atau menyimpan makanan ringan berkalori tinggi di rumah, disiplinkan waktu olahraga anda dan makanlah dengan tenang sambil duduk di meja bukan di meja kerja
 
Telah direview oleh dr. Fitriyani Nasution, M.Gizi, SpGK dari RS. Columbia Asia Medan
Jadwal Praktek: Senin – Jumat: 14.30 – 17.30 & Sabtu: 09.00 – 12.00