Kenali dan Waspadai Virus HPV bagi Wanita

June 09, 2022
Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang hidup pada sel-sel kulit sehingga dapat menyebabkan kutil di berbagai bagian tubuh. Kutil yang disebabkan dari virus HPV bisa menginfeksi bagian-bagian tubuh seperti tangan, kak, tungkai, mulut serta alat kelamin. Kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV berbahaya bagi wanita karena dapat memicu kanker leher Rahim atau serviks. WHO (World Health Organization) memperkirakan sekitar 70% dari kasus kanker serviks di dunia disebabkan infeksi virus HPV. Penularan virus HPV yang memicu kanker serviks biasanya disebabkan oleh pergantian pasangan seksual. Namun, ada beberapa kondisi lain yang dapat memicu tingginya resiko terinfeksi virus HPV, yaitu:
  1. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  2. Memiliki luka terbuka pada kulit.
  3. Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore atau chlamydia.
  4. Melakukan hubungan seksual melalui anal.
Selain itu, virus HPV juga dapat menyebabkan komplikasi pada wanita hamil yang terinfeksi HPV dengan kutil kelamin. Perubahan hormon dapat membuat kutil kelamin menyebar dan menghalangi jalan bayi untuk lahir. Pada beberapa kasus, kutil tersebut juga dapat mengalami perdarahan dan menularkan infeksi HPV ke bayi saat dilahirkan

Gejala dan Resiko HPV

Virus HPV yang terinfeksi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun pada beberapa kasus, virus ini dapat bertahan hingga menimbulkan kutil di permukaan kulit. Kutil bisa tumbuh di lengan, tungkai, wajah, dan kelamin. Berikut adalah ciri-ciri kutil pada kulit sesuai dengan area tumbuhnya :
1. Kutil yang tumbuh di bahu, lengan, dan jari tangan
Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar. Kutil ini dapat terasa sakit dan rentan mengalami perdarahan.

2. Kutil yang tumbuh pada telapak kaki (plantar warts)
Berbentuk bejolan keras dan terasa kasar, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak.

3. Kutil di daerah wajah
Kutil di wajah memiliki permukaan yang datar (flat warts). Pada anak-anak, lebih sering muncul di daerah rahang bawah.

4. Kutil kelamin
Kutil kelamin berbentuk seperti kembang kol dan bisa tumbuh pada kelamin. Selain di kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.

Namun pada beberapa kasus tertentu penderita virus HPV, kutil bias saja tidak tumbuh. Untuk dapat memastikan virus HPV yang diderita wanita bisa berisiko kanker serviks atau tidak biasanya dokter kandungan akan menganjurkan penderita untuk melakukan pemeriksaan selama 1 tahun. Pemeriksaan untuk mendiagnosis virus HPV sebagai berikut:
1. Tes IVA
Prosedur ini dilakukan dengan meneteskan cairan khusus asam asetat pada area kelamin atau genital. Jika mengalami infeksi HPV, warna kulit akan berubah menjadi putih.

2. Pap smear
Pap smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.

3. Tes HPV DNA
Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV yang berisiko tinggi menimbulkan kanker serviks.

Langkah Pencegahan Infeksi HPV

Langkah utama untuk mencegah infeksi HPV adalah melakukan vaksinasi HPV. Vaksin tersebut bertujuan untuk mencegah infeksi HPV yang berisiko menimbulkan kanker serviks. Usia yang dianjurkan untuk mendapat vaksin HPV adalah 9-26 tahun. Berikut ini adalah anjuran dalam vaksinasi HPV:
  1. Perempuan berusia di bawah 15 tahun dianjurkan untuk menjalani 2 kali vaksinasi HPV, dengan selang waktu 6 bulan.
  2. Perempuan di atas 15 tahun diajurkan untuk menjalani 3 kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga.
  3. Wanita antara usia 27 hingga 45 tahun yang belum pernah menerima vaksin HPV juga masih dapat melakukan vaksinasi, namun harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya.

Selain vaksinasi, langkah-langkah langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah , di antaranya:
  1. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Jika infeksi virus HPV cepat terdeteksi, maka infeksi virus HPV bisa segera ditangani. 
  2. Tidak menyentuh kutil secara langsung
  3. Jika tidak sengaja menyentuh kutil dengan tangan, segera cuci tangan setelahnya.
  4. Melakukan hubungan seksual yang aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan kondom.
  5. Memakai alas kaki ketika beraktivitas ditempat umum.
Jika Anda atau keluarga Anda memiliki gejala seperti di atas, Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter kami. Salam Sehat Sahabat #RSColumbiaAsia

Review oleh: 

dr.  M. Oky Prabudi, M.Ked(OG), SpOG(K) – Resident
Kebidanan & Penyakit Kandungan
(Obstretric & Gynecology)
RS Columbia Asia Medan

Referensi
https://www.alodokter.com/hpv
http://www.depkes.go.id/article/print/17101000006/bupati-kulonprogo-rugi...
http://www.depkes.go.id/index.php?txtKeyword=Kanker+serviks&act=search-b...
https://cegahkankerserviks.org/5-bahaya-yang-ditimbulkan-virus-hpv-selai...