Mengenal Epilepsi dan Langkah Penanganannya

December 21, 2021

Epilepsi adalah kelainan sistem saraf pusat akibat gangguan aktivitas listrik di otak, yang menyebabkan serangan/bangkitan berulang. Bangkitan paling sedikit 2 kali, dimana terjadi lebih dari 24 jam atau bangkitan 1 kali, namun risiko berulangnya tinggi. Epilepsi dapat terjadi pada semua usia, terutama anak-anak dan lanjut usia. Angka kejadian epilepsi di negara pendapatan menengah dan rendah, sekitar 139 tiap 100.000 orang setiap tahun. Epilepsi dapat diturunkan, namun tidak menular.
 
Bentuk bangkitan pada epilepsi:
  • Tatapan kosong, ekspresi bengong, ketakutan
  • Kehilangan kesadaran sesaat
  • Kelojotan atau kaku seluruh atau sebagian tubuh
  • Wajah menoleh kesamping
  • Kesemutan
  • Berkeringat
  • Wajah memerah atau pucat
  • Rasa tidak nyaman di perut
  • Melihat kilatan cahaya
  • Pandangan kabur
  • Melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada
  • Déjà vu atau jamais vu
  • Mendengar dering atau suara mendesis atau musik
  • Mencium bau busuk atau bau tidak biasa
  • Gangguan bicara
  • Mengunyah, mengecap
  • Gerakan berulang tanpa tujuan

 
Pemeriksaan yang diperlukan antara lain adalah EEG dan MRI otak.

Bangkitan dapat dipicu oleh banyak faktor, yaitu tidak cukup tidur, kelelahan, demam, cahaya yang menyilaukan, alkohol atau penyalahgunaan obat-obatan, stress, menstruasi/gangguan hormonal, gula darah rendah, makan tidak teratur, makanan/minuman tertentu. Epilepsi dapat dikontrol dengan obat, minum obat secara teratur sampai dengan bebas bangkitan atau tidak ada bangkitan sama sekali selama 3 tahun.

Reviewed by:
dr. Aida Fitri, SpS(K)
Dokter Spesialis Saraf RS Columbia Asia Medan
Jadwal Praktek