Tahukah Anda Tentang Bahaya Tuberculosis? Yuk Cari Tau Cara Pencegahannya

December 20, 2019
Tuberkulosis (TB) Adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru. Penyakit TB apabila tidak diobati atau pengobatan tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya bahkan kematian. Di Indonesia TB merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.  Indonesia menempati peringkat tiga kasus TB terbanyak di dunia setelah India dan China. Pasien Tuberkulosis diperkirakan 75% terjadi pada usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Seorang pasien TB dewasa akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai 4 bulan.

Sumber penularan penyakit TB adalah pasien TB dengan hasil pemeriksaan dahak didapatkan positif TB. Penularan dapat terjadi melalui percikan dahak (droplet nuclei) pada saat pasien TB batuk atau bersin. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Percikan dahak dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. Prosentase seseorang yang terinfeksi kuman TB berisiko menjadi sakit TB hanya sekitar 10%. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi sakit TB adalah daya tahan tubuh rendah diantaranya menderita sakit HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk). Munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia menambah permasalahan TB.

Apa gejala penyakit TB paru?
  • Batuk – batuk selama lebih dari 2 minggu disertai dahak atau darah
  • Sesak napas
  • Nnyeri dada
  • Demam lama >1 bulan
  • Keringat pada malam hari,
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan
  • Perasaan malaise dan lemah
Diagnosis TB paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB melalui pemeriksaan dahak mikroskopis. Pemeriksaan foto toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis TB.
Pencegahan Tuberkulosis adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang diberikan pada bayi sebelum usia 2 bulan.
Langkah-langkah untuk mencegah penularan TB meliputi :
  • Menggunakan masker saat ditempat ramai
  • Membiasakan diri untuk mencuci tangan
  • Tidak membuang ludah atau dahak disembarang tempat
  • Rumah memiliki ventilasi udara yang baik dan sinar matahari dapat masuk.
  • Memeriksakan diri ke puskemas atau Rumah sakit terdekat jika terdapat keluhan batuk lebih dari 2 minggu.
 
Sumber :
dr.Aslani, Sp.P
RS Columbia Asia Semarang