Tahukah Bunda, 5 Tanda Bayi Mengalami Separation Anxiety ?

February 26, 2021


                       


5 Tanda Bayi Mengalami Separation Anxiety

 
Sering mendengar Separation Anxiety pada bayi? Jangan khawatir Moms! 
Separations Anxiety biasa terjadi pada bayi apabila Moms tidak ada di sisi atau lingkungan yang dekat dengannya, biasa di tunjukkan dengan adanya kecemasan yang timbul pada bayi. Umumnya kondisi ini dialami bayi ketika memasuki usia 6 hingga 7 bulan. Keadaan spesifik yang menimbulkan separation anxiety yaitu ketika berpergian yang memakan waktu cukup lama, pergi bekerja, atau meninggalkan bayi untuk tidur di kamar yang berbeda.

Mayoritas, bayi akan mengalami puncak kecemasan ini pada usia 10 hingga 18 bulan. Namun, kondisi ini tidak akan berlangsung lama, karena memasuki usia 2 tahun kecemasan pada bayi akan berkurang.
Jika hal ini terjadi, Moms juga jangan panik, karena pada dasarnya hal ini awam terjadi. Profesor psikologi di University of Nebraska, Ross A. Thompson, Ph.D, mengatakan kecemasan yang dirasakan bayi merupakan hal normal dalam perkembangnya, bahkan dapat dikatakan sebagai tanda bahwa anak memiliki koneksi erat dengan orangtua.

Masing-masing bayi juga akan menimbulkan reaksi yang berbeda pada kecemasan ini, karena itu orangtua dilarang untuk menyamaratakan atau bahkan membandingkan anak satu dengan yang lain. Intensitas anak menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pola reaksi yang timbul. Misalnya, jika bayi sudah terbiasa ditinggal bersama pengasuh, maka bayi akan tetap tenang saat ditinggal.
Berikut beberapa tips untuk mengatasi separation anxiety:
  1. Buat ritual perpisahan yang cepat, lakukan momen berpamitan, maka semakin lama bayi mengalami cemas.
  2. Bersikaplah konsisten, upayakan melakukan time schedule yang sama untuk meninggalkan bayi, sehingga nantinya bayi dapat memahami rutinitas orangtuanya.
  3. Penuh perhatian saat berpisah, berikan ucapan sayang tulus, dan jangan merasa bersalah.
  4. Hindari kabur atau menyelinap pergi. Kesalahan besar apabila orangtua pergi tanpa pamit karena bayi dapat menimbulkan reaksi kesal berlebihan.
  5. Sampaikan waktu pulang yang jelas dan dapat mudah dipahami anak.
  6. Latihan dan biasakan anak merasakan keadaan tanpa adanya orangtua di sampingnya, meski hanya satu jam.
  7. Dan, buat kegiatan yang menyenangkan sebelum tidur jika kecemasan timbul di malam hari. Gunakan alat bantu seperti perekam suara untuk merekam suara Moms sehingga dapat diputar ulang.
Demikian tips yang dapat di sampaikan, jangan lupa bahwa hal ini dapat terjadi secara berbeda-beda pada tiap bayi sesuai dengan karakter dari bayi itu sendiri.

Telah di review oleh : 
dr. Galuh Ramaningrum, SpA
Dokter Spesialis Anak
RS Columbia Asia Semarang 

Jadwal Praktek Dokter: 
Senin & Rabu : 17.00 - 19.00 WIB 
Selasa, Kamis dan Jumat : 17.00 - 20.00 WIB 
Rabu : 08.00 - 13.00 WIB