Orang Tua Harus Kenali Gangguan pada Anak Sejak Dini

January 29, 2017
Perkembangan dan gangguan yang dialami seorang anak bisa dikenali sejak dini. Saat proses tumbuh kembang anak, peranan orangtua mutlak diperlukan. Sehingga, segala kemungkinan yang akan terjadi bisa diketahui dari awal.Hal itu yang dikemukakan dr Yanuar Imam Santosa dan dr Farid Agung R MSi Med SpA dalam seminar kesehatan “Kenali Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini” yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Columbia Asia, Jl Siliwangi, Kalibanteng Kulon, Semarang, Minggu (29/1).

Secara sederhana, perkembangan dan gangguan seorang anak menurut Yanuar, terbagi dalam tiga kategori. Yaitu perkembangan bicara, motorik dan kognitif. Dari ketiga itu, orangtua sering tidak menyadari gangguan bicara yang dialami anak.“Gangguan-gangguan itu contohnya otak bermasalah atau tidak. Lalu, ketika jalan bisa berdiri tegak atau tidak. Kemudian kemampuan bicaranya. Spesifik yang sering dialami adalah telat berbicara, karena tidak terlihat. Kalau kategori lain itu bisa terlihat dari aktivitasnya,” ungkap Yanuar.

Peranan orangtua dinilainya sangat penting. Dengan begitu, setiap gangguan yang dialami anak dapat dikenali sedini mungkin. Secara khusus, dia menghimbau kepada orangtua, untuk tidak mengenalkan gadget kepada anak sebelum bisa berbicara.“Sebelum bisa bicara jangan dikenalkan dulu (gadget-red). Dampaknya tidak mau berbicara, tetapi lebih sering menunjuk. Berilah pembatasan-pembatasan waktu dan jenis. Sebelum berusia 5 tahun, sebisa mungkin anak diajarkan 1 jenis bahasa,” himbaunya.

Sementara itu, dr Farid Agung R MSi Med SpA menambahkan, mengenali pertumbuhan pada anak bisa dilakukan sejak anak mulai berusia 3 bulan atau bahkan sejak lahir. Sehingga, akan diketahui perkembangan itu masih dalam kategori normal atau ada tanda keterlambatan.“Cara mudah yang dilakukan orangtua adalah dengan melihat buku kesehatan ibu dan anak. Di situ sudah ada caranya. Cara lain dengan membaca buku-buku kesehatan. Itu cara-cara sederhana dan mudah yang bisa dilakukan para orangtua selain bertemu dengan dokter,” ujarnya.

http://bit.ly/seminar-kesehatan