Mengenali Gejala Paranoid dan Cara Mengatasinya  

Paranoid adalah gangguan kepribadian dimana pengidapnya memiliki rasa curiga dan tidak percaya terhadap orang lain. Beberapa faktor risiko pada paroid adalah jenis kelamin, pria cenderung lebih berisiko dibandingkan wanita, riwayat kesehatan mental keluarga, di dalam keluarga ada yang mengidap skizofrenia dan faktor lingkungan seperti trauma fisik dan emosial pada masa awal kanak-kanak. Seperti pengalaman kurang menyenangkan pada masa kanak-anak, perilaku orang tua yang didikannya dipenuhi oleh ancaman.
 
Gejala Paranoid:
1.            Khawatir jika orang lain mempunyai motif tersembunyi
2.            Khawatir bahwa orang lain akan mengekploitasi dirinya
3.            Ragu terhadap komitmen, kesetiaan dan kepercayaan terhadap orang lain, selalu berpikir bahwa akan ditipu oleh orang lain
4.            Tidak percaya dengan orang sehingga enggan untuk bercerita kepada orang lain atau memberikan informasi kepada orang lain.
5.            Sulit untuk memaafkan dan cenderung mendendam
6.            Hipersensisitif dan menerika kritikan dengan dampak negatif
7.            Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain
8.            Selalu merasa ada makna tersembunyi dari pernyataan sederhana atau pandangan biasa dari orang lain
9.            Selalu menangkap adanya serangan pada karakter mereka yang tidak tampak bagi orang lain. Orang yang paranoid cenderung bereaksi dengan kemarahan dan cepat untuk membalas
10.          Memiliki kecurigaan bahwa pasangan mereka akan tidak setia
11.          Terisolasi secara sosial
12.          Cenderung bersikap dingin dan jauh dalam hubungan dengan orang lain, karena mereka cenderung akan menjadi tukang atur dan pencemburu
13.          Tidak merasakan kelekatan
14.          Tidak bersahabat, keras kepala dan argumentatif
 
Untuk mendiagnosa gangguan kepribadian paranoid dapat langsung melakukan evaluasi psikologi mengenai cara berpikir, bertindak dan perasaan yang mereka rasakan. Dokter akan memberikan kuesioner. Pemeriksaan fisik juga diperlukan untuk mencari tahu apakah gangguan paranoid tersebut dihasilkan dari fisik mereka atau bukan. Dokter akan bertanya mengenai gejala apa saja yang dirasakan oleh pengidap dan akan melakukan tes darah di laboratorium.
 
Metode diagnosis juga digunakan untuk mencari tahu sebab dari paranoid. Metode diagnosis adalah pemeriksaan kadar alkohol atau obat-obatan terlarang di dalam tubuh pengidap. Hal tersebut untuk memastikan apakah gangguan keperibadian terjadi karena zat-zat tersebut.
 
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan psikoterapi seperti konseling, psikoterapi ini memiliki manfaat agar seseorang dapat meningkatkan interaksi sosial, komunikasi dan percaya diri. Obat umumnya bukan merupakan focus utama dalam pengobatan gangguan kepergibadian paranoid. Namun terdapat beberapa obat-obatan seperti obat anti kecemasan, anti depresan atau antipsikotik, biasanya obat diberikan bagi pengidap yang sudah memiliki gejala yang ekstrem. Gejala gangguan kepribadian paranoid akan berlanjut, tetapi dapat dikendalikan dengan perhatian dan dukungan.
 
Pencegahan gangguan kepribadian paranoid dapat diatasi dengan beberapa cara:
1.            Kenalilah kondisi gangguan kepribadian tersebut
2.            Olahraga secara rutin
3.            Hindari alkohol dan narkoba
4.            Menulis buku harian
5.            Periksa kesehatan secara rutin
6.            Melakukan kegiatan relaksasi seperti yoga, meditasi dan lainnya
7.            Tetap berhubungan dengan teman dan keluarga
8.            Mencari kelompok pendukung

Review by :
dr. Soesmeyka Savitri, Sp.KJ dari RS. Columbia Asia Semarang
Jadwal Praktek : Senin – Rabu : 15.00 -17.00 WIB