Apa itu Total Knee Replacement (TKR)?

February 17, 2021
   




Tujuan dari operasi ini adalah untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami pasien dan mengembalikan fungsi gerak sendi/ lingkup gerak sendi lutut.. setelah dilakukan operasi diharapkan pasien tidak nyeri dan sendi lutut dapat digerakkan secara normal.
Indikasi utama untuk TKR adalah nyeri, diikuti oleh keterbatasan fungsi. Biasanya seseorang akan memutuskan melakukan operasi TKR karena nyeri lutut yang sudah lama dan nyerinya tidak tertahankan sehingga aktivitas /fungsi keseharian terganggu.

Jadi operasi ini dilakukan untuk membebaskan nyeri yang disebabkan radang sendi berat , dengan atau tanpa deformity ( Perubahan bentuk kaki X Atau O). Penyebab nyeri lain di daerah lutut dan tungkai bawah harus disingkirkan. Antara lain nyeri radikuler yang dijalarkan dari tulang belakang, referred pain dari selangkangan satu sisi, penyakit vaskuler perifer ( varises), cedera meniscus, dan bursitis daerah lutut. 
Indikasi lain operasi TKR adalah radang sendi lutut pasca trauma sehingga terjadi kerusakan atau kematian ujung tulang yang menyebabkan nyeri. Begitu juga pada penderita asam urat berat pada usia tua.

Perlu dilakukan pemeriksaan radiologi / Rontgen / X-ray sebelum dilakukan operasi TKR apabila terjadi penyempitan celah sendi yang berat atau tidak terlihatnya celah sendi lutut ( kissing).
Jadi operasi TKR menjadi pilihan terapi bagi pasien dengan kondisi sebagai berikut:
  1. Nyeri atau kaku pada sendi lutut yang berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berdiri, posisi duduk atau naik turun tangga.
  2. Nyeri lutut sedang namun dialami terus menerus dan juga dirasakan ketika pasien tidur atau istirahat.
  3. Radang sendi yang sudah lama dan tidak membaik setelah pemberian obat-obatan. Pasien dapat mengalami depresi sehingga tidak dapat melakukan aktivitas dan pekerjaanya sehari-hari.
Sebelum diputuskan Operasi TKR, terapi konservatif (tanpa operasi) harus sudah dilakukan, seperti pemberian obat antiinflamasi/anti peradangan, perubahan pola hidup, penggunaan cane / tongkat untuk ambulasi, fisioterapi, dan suntik sendi .

Persiapan sebelum dilakukan operasi TKR, pasien dikonsulkan ke dokter rehabilitasi medik untuk dilakukan fisioterapi sebelum dan setelah operasi. Rehabilitasi sebelum operasi sebaiknya dilakukan beberapa minggu atau 1 bulan sebelum operasi untuk penguatan otot sekitar lutut, sehingga membantu mempercepat pemulihan setelah operasi. Pasien dipastikan tidak memiliki penyakit focus infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya resiko penularan ketempat operasi seperti sakit gigi atau radang telinga. Selain  itu pasien juga akan ditanyakan tentang riwayat gangguan perdarahan atau sedang mengkonsumsi oabat-obat pengencer darah, aspirin atau obat-obat yang dapat mempengaruhi pembekuan darah dan pasien akan diminta untuk menghentikan penggunaan obat beberapa hari sebelum operasi. Sebelum operasi pasien akan dilakukan pemeriksaan rontgen lutut dengan posisi berdiri dan pemeriksaan laboratorium lengkap pre - operasi. Operasi TKR banyak dilakukan pada pasien usia tua, sehingga riwayat penyakit sebelumnya dan penyakit penyerta harus ditegakkan dan dilakukan perbaikan terlebih dahulu untuk meminimalkan komplikasi, dan mengetahui perkiraan lama waktu tinggal di Rumah sakit serta waktu pemulihan setelah operasi.

Setelah operasi , pasien akan dirawat inap saelam 3-5 hari, lamanya waktu pemulihan dapat lebih cepat atau lebih lama, tergantung pada kondisi pasien. Setelah pasien diperbolehkan pulang perawatan luka harus dilakukan setiap 2 hari sekali , untuk mengurangi resiko infeksi. Pasien belajar berjalan menggunakan 2 kruk atau walker dan boleh menapakkan kaki sebatas toleransi nyeri yang dirasakan, jadi bila setelah operasi pasien tidak merasakan nyeri saat menginjakkan kaki menopang berat badannya, hal itu diperbolehkan. Dokter rehabilitasi medik akan memberitahu olahraga dan fisioterapi yang dapat dilakukan untuk memperkuat sendi, selain itu juga akan dilakukan latihan meningkatkan lingkup gerak sendi lutut, supaya tidak terjadi kekakuan dan fungsi sendi dapat bergerak maksimal. Umumnya pasien dapat berjalan tanpa alat bantu setelah 6 minggu paska operasi.

Ketahanan hasil operasi TKR dipengaruhi oleh tingkat aktivitas sehingga umumnya diindikasikan pada pasien tua dengan gaya hidup menetap.Tetapi bisa juga diindikasikan pada pasien yang lebih muda dengan keterbatasan fungsi karena radang di banyak persendian. Penelitian Duffy, Trousdale , Stuart melaporkan 99% TKR dapat bertahan selama 10 tahun dan 95 % dapat bertahan selama 15 tahun pada pasien lebih muda dari 55 tahun.
 
Artikel telah di review oleh : 
dr. Helmi Baedlowi, Sp.OT, M.Kes
Dokter Spesialis Orthopedi RS Columbia Asia Semarang

Jadwal Praktek :
Senin, Rabu, dan Jumat : 18.00 – 21.00 WIB
Selasa & Kamis : 16.30 – 21.-00 WIB
Sabtu : 08.00 – 10.00 WIB