Katerisasi Jantung Bahaya atau Tidak?

May 27, 2020
KATETERISASI JANTUNG
 
“Dok, bagaimana kondisi jantung saya?”, “apakah perlu dikateter?”, “Apakah sakit jika dikateter?”, “berbahaya atau tidak?” Pertanyaan-pertanyaan itu sering dikemukakan oleh pasien yang berkonsultasi di poliklinik jantung. Pasien berkonsultasi ke poliklinik jantung sebagian besar mengeluhkan nyeri dada, yang lain dengan keluhan sesak, berdebar-debar ataupun rasa cepat lelah.
 
Kateterisasi jantung, heart catheterization (KATH-eh-ter-ih-ZA-shun) adalah suatu prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosa dan juga untuk mengobati beberapa penyakit jantung. Kateter itu sendiri berbentuk selang panjang, tipis dan flexibel, yang akan dimasukkan di pembuluh darah di lengan, pangkal paha, ataupun di leher yang kemudian diarahkan menuju jantung.

Bentuk-bentuk kateter jantung
Dokter jantung mungkin akan memasukkan kontras media sehingga pembuluh darah jantung akan terlihat pada gambaran x-ray. Tindakan ini disebut angiografi koroner.
 
Kateterisasi jantung di rumah sakit dilakukan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (SpJP). Pasien akan terjaga selama prosedur. Tindakan ini hanya menimbulkan sedikit rasa sakit atau bahkan tidak sakit sama sekali. Kateterisasi jantung jarang menyebabkan komplikasi yang serius.
 
 
Bagaimana dengan sejarah kateterisasi jantung?
 
Kembali pada abad 17-an dimana Sejarah kateterisasi jantung dimulai oleh Claude Bernard (1813-1878), yang digunakan pada model hewan. Yang menarik dari sejarah kateterisasi jantung adalah pada tahun 1930-an, dimana Werner Forssmann memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah vena dilengannya sendiri, di pandu dengan alat x-ray menuju ke serambi jantung kanan. Forssmann memenangkan hadiah Nobel dalam dalam dunia Kedokteran untuk prestasi ini, namun akibat metode yang tidak lazim itu dia dikeluarkan dari jabatannya di sebuah rumah sakit. Pada saat perang Dunia II, André Frédéric Cournand, seorang profesor di Columbia University College of Physicians and Surgeons, dan rekan-rekannya juga mendapatkan Hadiah Nobel mengembangkan teknik untuk kateterisasi jantung kiri dan kanan.
 
Mengapa Apakah saya Perlu Kateterisasi Jantung?
 
Seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah melakukan kateterisasi untuk:
  • Mengevaluasi atau mengkonfirmasi adanya penyakit jantung (seperti penyakit arteri koroner, penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan atau penyakit aorta-pembuluh darah besar tempat muara dari jantung kiri).
  • Mengevaluasi fungsi otot jantung.
  • Menentukan tindakan lebih lanjut (seperti prosedur pemasangan ring atau operasi bypass).
  • Prosedur intervensi untuk membuka arteri yang tersumbat dengan menggunakan balon atau pemasangan ‘stent’/ring, maupun terapi untuk penyakit jantung bawaan.
 
 
Siapa saja yang memerlukan Kateterisasi jantung?
 
  1. Pasien dengan gejala “Angina” (Angina adalah nyeri dada khas penyakit jantung koroner – dada seperti tekanan, rasa berat, seperti diremas, atau nyeri di seluruh dada, terutama di belakang tulang dada. Dimana Nyeri ini seringkali menyebar ke leher, rahang, lengan dan kelingking kiri, punggung, atau bahkan gigi-gigi rahang bawah)
  2. Angina yang tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan
  3. Angina setelah operasi bedah pintas-bypass atau pemasangan ring
  4. Angina dengan kelainan pada hasil rekam jantung atau hasil uji latih beban dengan treadmill
  5. Serangan Jantung mendadak
  6. Gangguan irama jantung yang mengancam jiwa
  7. Penyakit jantung koroner tidak dapat dipastikan dengan pemeriksaan lain
  8. Sebelum operasi jantung oleh karena penyakit katup ataupun penyakit jantung bawaan (untuk menilai adanya penyakit jantung koroner)

Bagaimana persiapan tindakan angiografi koroner?
 
Sebelum prosedur, pasien puasa lebih kurang 4-6 jam atau bahkan dapat diberikan obat penenang. Beberapa instansi yang lain mungkin memberikan obat antialergi. Tidak ada kontraindikasi mengenai pemakaian obat pengencer darah, bahkan untuk pemasangan ring pasien diberikan obat pengencer darah dengan dosis tertentu. Bius lokal diberikan pada saat pemasangan akses arteri. Media kontras dapat menyebabkan rasa panas sementara di dada, terkadang dapat terjadi nyeri dada yang bersifat sementara selama injeksi kontras pada penyakit jantung koroner yang berat.
 

Siapa yang tidak boleh melakukan kateterisasi jantung?
 
Tidak ada kontraindikasi mutlak untuk kateterisasi jantung. Kontraindikasi relatif adalah pasien dengan gangguan faktor pembekuan darah, pasien dengan gagal jantung yang berat, pasien dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, hamil, infeksi aktif, gagal ginjal dan alergi kontras. Namun semuanya kembali pada pertimbangan manfaat dan risiko yang harus dihadapi.
 
Telah direview oleh dr. Ferry, Sp.JP dari Columbia Asia Semarang