Mitos atau Fakta? Stress Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

February 17, 2022

Stres adalah perasaan ketegangan emosional atau fisik yang bisa muncul dari peristiwa atau pikiran apapun yang membuat Anda merasa frustrasi, marah, atau gugup. Stres adalah reaksi tubuh Anda terhadap tantangan atau tuntutan. Dalam proses yang singkat, stres bisa menjadi positif, seperti ketika membantu Anda menghindari bahaya atau memenuhi tenggat waktu. Namun jika stres berlangsung dalam waktu yang lama, hal itu dapat membahayakan kesehatan Anda. Anda mungkin mengalami stres kronis jika Anda memiliki masalah uang, pernikahan yang tidak bahagia, atau masalah di tempat kerja. Semua jenis stres yang berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan adalah stres kronis.

Salah satu penyebab yang sering dikaitkan dengan hipertensi adalah stress berlebihan. Tekanan darah adalah ukuran seberapa kuat aliran darah mendorong dinding pembuluh darah. Jantung memompa darah ke pembuluh darah, yang membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi, juga disebut hipertensi, berbahaya karena membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah keluar ke tubuh dan berkontribusi pada pengerasan arteri, atau aterosklerosis, hingga stroke, penyakit ginjal, dan gagal jantung.

Namun bagaimana stres bisa menjadi penyebab darah tinggi?

Tubuh Anda bereaksi terhadap stres dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol, adrenalin, norepinefrin. Hormon-hormon ini membuat otak Anda lebih waspada, menyebabkan otot-otot Anda tegang, meningkatkan denyut nadi Anda, dan melebarkan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung, sehingga meningkatkan jumlah darah yang dipompa.

Peningkatan jumlah darah dapat meningkatkan tekanan darah pada seseorang. Pelepasan hormon stres, terutama kortisol, juga dapat meningkatkan gula (glukosa) dalam aliran darah. Hal ini berperan dalam kenaikan tekanan darah pada seseorang. Meski demikian, respons tubuh akibat stres ini hanya berlangsung sementara. Detak jantung, pembuluh darah, dan tekanan darah Anda akan kembali normal setelah hormon stres tersebut menghilang.

Meski hanya terjadi sementara, stres dan cemas juga bisa menjadi salah satu penyebab hipertensi jangka panjang. Hal ini terjadi bila stres dan rasa cemas Anda rasakan terus menerus dan pada waktu yang lama atau stres kronis. Oleh karena itu, ada baiknya Anda untuk menghindari stres. Bila Anda mengalami stres, sebaiknya segera mencari cara sehat untuk meredakannya agar tidak menyebabkan hipertensi, seperti meditasi, mendengarkan musik, atau melakukan hobi Anda. Anda juga perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk membantu mencegah hipertensi karena faktor lainnya, seperti diet hipertensi dan mengurangi konsumsi makanan asin, olahraga secara rutin, tidak merokok, serta mengurangi konsumsi alkohol.

Reviewed by:

dr. Ignatius Faizal Yuwono, Sp.JP, FIHA 
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Columbia Asia Semarang
Jadwal Praktek :
Senin – Jumat : 15.00 – 21.00 WIB
Sabtu : 14.00 – 19.00 WIB