Jangan Bersihkan Mata dengan Air Sirih

June 07, 2016



MATA merah memang sangat merepotkan. Bukan hanya mengurangi penampilan, kondisi ini juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mata merah cenderung mengganggu saat berinteraksi dengan orang lain.

Selain itu, mata merah menimbulkan rasa sakit, perih, gatal, berair, penglihatan kabur atau bahkan kelopak mata bengkak. Dokter spesialis mata Rumah Sakit Columbia Asia, dr Santi Wuriyani SpM mengatakan, angka kejadian mata merah cukup banyak dan sering terjadi di masyarakat. Sebagian besar, yang datang berkonsultasi karena salah penanganan.

"Mata merah tidak selalu infeksi, tetapi menjadi salah satu tanda sakit tertentu. Penanganannya disesuaikan faktor penyebab, karena mata merah bisa diakibatkan oleh bakteri, virus, atau gejala glukoma," katanya.

Pengobatan yang salah pun kerap kali dilakukan sebagian orang dengan meneteskan obat tetes mata yang mudah diperoleh di apotek maupun minimarket.

Padahal, jika pengobatannya salah, dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Gejala awal mata merah dimulai dari bagian selaput putih mata yang berwarna merah sedikit hingga seluruhnya, hingga terjadi pembengkakan. Intensitas air mata pun bertambah disertai kotoran yang lengket dan penglihatannya mulai kabur. "Jangan pernah membersihkan mata dengan air sirih, karena akan membuat iritasi pada mata dan memperparah infeksinya," tandasnya.

Agar tidak salah obat, dokter Santi menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar memperoleh informasi yang benar terkait penyakit serta obat yang harus dikonsumsi. Penderita mata merah juga disarankan untuk tidak kontak langsung dengan balita, karena akan menular. Penyakit mata merah jika tidak segera diobati, akan menyebar dan terjadi keratitis (peradangan atau inflamasi yang terjadi pada kornea mata). Gejala yang muncul mulai dari penglihatan kabur serta nyeri ketika melihat cahaya terang.

Mata Minus

Dokter Santi juga memaparkan, penyebab mata minus dan plus hingga saat ini masih kontroversi di kalangan medis. Akan tetapi, sebagian mengatakan karena faktor genetik serta gaya hidup menjadi salah satu faktor risiko.

Mata merah bisa juga disebabkan karena musim peralihan yang membuat tingkat infeksi pada mata meningkat dan diiringi daya tahan tubuh yang menurun. Pada musim pancaroba, virus bakteri dari tanah jumlahnya pun ribuan.

Untuk menghindarinya, masyarakat diimbau untuk meningkatkan asupan daya tahan tubuh dengan vitamin, menjaga kebersihan, dan lebih baik mengenakan kaca pelindung ketika berjalan maupun berkendara. Makanan untuk kesehatan mata pun, menurut Shanti, tidak melulu dengan wortel, tetapi juga terkandung dalam sayuran yang lain. (fri-71)

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/