Apakah Penderita Tuberkulosis (TB) Bisa Sembuh Total? Tergantung Hal Ini!

April 29, 2021
     


TB terbagi atas dua tipe, yaitu TB laten dan TB aktif. Infeksi TB laten tidak menular tetapi  TB laten dapat menjadi aktif dalam kondisi tertentu. Pengobatan TB laten dapat dilakukakan pada orang orang dalam kondisi khusus dalam rangka membantu pengendalian penyebaran penyakit Tuberkulosis

Sementara pada TB aktif, kondisi ini membuat Anda benar-benar sakit dan bisa menularkannya kepada orang lain. Tanda dan gejala awalnya (batuk, demam, keringat pada malam hari, penurunan berat badan, dan lain-lain) dapat berlangsung ringan selama berbulan-bulan. Hal inilah yang sering kali membuat pengidap tak sadar, dan kemudian terlambat mencari penanganan. Baik infeksi TB laten maupun penyakit TB aktif diobati dengan antibiotik. Perawatan berlangsung setidaknya enam bulan karena antibiotik bekerja hanya ketika bakteri secara aktif membelah, dan bakteri yang menyebabkan TB tumbuh sangat lambat.
 
Sementara infeksi TB laten dapat diatasi hanya dengan satu antibiotik, penyakit TB aktif harus diobati dengan beberapa antibiotik pada satu waktu. Setelah perawatan dimulai, pengidap TB aktif akan merasa lebih baik setelah sekitar dua hingga empat minggu. Namun demikian, perawatan harus dilanjutkan setidaknya selama enam bulan. Penting bagi pengidap TB aktif untuk meminum obatnya secara teratur, tepat waktu, dan sesuai anjuran dokter. 
Seluruh program antibiotik juga harus diselesaikan untuk menyembuhkan TB aktif secara total. Jika tidak, bakteri TB dapat kembali muncul, kali ini dalam bentuk yang lebih “bandel” sehingga jauh lebih sulit untuk diobati.
Di samping itu, pengidap TB aktif mungkin harus dirawat di rumah sakit agar mereka tidak menyebarkan penyakit. Selama masa pengobatan, dokter juga akan melakukan pemantauan dengan tes darah untuk memeriksa hati, tes dahak untuk melihat apakah bakteri rentan terhadap antibiotik yang diminum, dan rontgen dada.

Meski pengidap TB dapat sembuh sepenuhnya, bakteri TB mati dengan sangat lambat. Inilah yang membuat obat harus dikonsumsi selama berbulan-bulan. Bahkan ketika pengidap mulai merasa lebih baik, mereka masih bisa memiliki bakteri hidup di tubuh. Jadi, orang tersebut harus terus menjalankan pengobatan sampai semua bakteri mati.