Benarkah Kanker Anak Lebih Mudah Disembuhkan Daripada Kanker Orang Dewasa, Mitos atau Fakta?

June 05, 2020

Sahabat #RSColumbiaAsia pernahkah Anda penasaran dan ingin tahu, terkait dengan informasi seputar kanker anak dan kanker pada orang dewasa?
Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh dan bertambah, serta immortal atau tidak dapat mati. Sel kanker dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar.
Saat ini, berbagai jenis kanker kerap menyerang anak-anak. Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDi) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 anak atau di antara  100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita kanker. Pada usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 200.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan adanya peningkatan prevalensi kanker dari 1,4؉ (tahun 2013) menjadi 1,8؉ (tahun 2018). Data Kementerian Kesehatan RI Tahun 2018 menunjukkan prevalensi penderita kanker pada anak usia 0-14 tahun adalah sekitar 2% dari semua kejadian kanker. Kanker anak merupakan penyebab kematian kedua pada anak-anak berusia antara 5-14 tahun di negara maju. Sementara itu, Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) juga menemukan bahwa terjadi peningkatan prevalensi kanker anak sekitar 7% setiap tahunnya dan lebih dari 50% kasus kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Oleh karena itu, deteksi secara dini diperlukan agar kanker anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik.
Hampir setiap sel pada tubuh manusia dapat berkembang secara abnormal menjadi tumor dan kanker. Namun, jenis kanker pada anak biasanya berbeda dengan kanker yang dialami oleh orang dewasa. Jika kanker pada orang dewasa disebabkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup, kanker pada anak dipicu oleh adanya mutasi gen. Mutasi gen atau perubahan DNA dari sel tubuh terjadi sejak dilahirkan atau bahkan saat anak masih dalam kandungan. Hal tersebut dapat diakibatkan dengan terpaparnya radiasi dan paparan rokok saat anak masih dalam kandungan. Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa selain faktor genetik, faktor lingkungan juga berperan dalam penyebab terjadinya kanker pada anak, bukan hanya diakibatkan oleh paparan radiasi dan rokok, tetapi juga oleh paparan zat kimia dan penyakit infeksi seperti hepatitis B dan HIV pada anak.

Terdapat 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak, kanker tersebut adalah:
  1. Leukemia, merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Gejala yang dapati dilihat adalah pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan menurun, perut membengkak dan demam yang tidak jelas sebabnya.
  2. Retinoblastoma, merupakan tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak usia 5 tahun. Gejalanya ditandai dengan adanya manik mata berwarna putih, seperti mata kucing, juling, tanda peradangan dan pembesaran bola mata.
  3. Osteosarcoma, merupakan keganasan yang timbul di tulang. Gejalanya ditandai dengan adanya nyeri tulang, adanya pembengkakan dan kemerahan pada area tulang.
  4. Neuroblastoma, merupakan tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Gejalanya tergantung letak tumornya seperti pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol, nyeri tulang, pincang mendadak, lumpuh dan perut membesar.
  5. Limfoma Maligna, merupakan keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Gejalanya ditandai dengan adanya demam, keringat malam, berat badan menurun, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal dan paha.
  6. Karsinoma nasofaring, merupakan tumor ganas pada daerah hidung dan tenggorokan. Gejalanya adalah adanya ingus bercampur darah, pilek, mimisan, tuli sebelah dan air ludah kental.
Sahabat #RSColumbiaAsia, kanker anak dan kanker dewasa tentunya sangat berbeda, beberapa asumsi masyarakat mengenal bahwa kanker anak lebih mudah disembuhkan dibandingkan dengan kanker dewasa? Benarkah asumsi tersebut?

Faktanya beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi lebih efektif untuk mengatasi sarcoma yang terjadi pada anak-anak. Sarcoma adalah kelompok kanker jarang yang muncul di tulang dan jaringan ikat seperti otot dan lemak. Sementara untuk jenis kanker yang berjenis karsinoma yang sering diidap oleh orang dewasa, kemoterapi dan radiasi lebih resisten. Pendapat ahli lain menyebutkan bahwa pengobatan kanker pada anak, tidak hanya mengakibatkan sel embrio atau sel muda mati, tetapi juga menyebabkan penuaan dini pada sel normal. Saat sel normal menua, sel akan melakukan regenerasi dengan cepat untuk menggantikan sel yang telah rusak. Hal inilah yang terjadi secara signifikan pada orang dewasa, biasanya kemampuan regenerasi sel orang dewasa semakin menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, orang dewasa memiliki kemampuan pulih dari penyakit lebih lama dan lebih lambat dibandingkan anak-anak, terutama jika ada penyakit penyerta lain seperti diabetes, penyakit jantung atau paru-paru yang dapat memperlambat pengobatan kanker.
Menurut WHO (World Health Organization), diagnosis kanker sejak dini dapat meningkatkan akses pengobatan, semakin cepat kanker terdeteksi maka semakin besar peluang untuk sembuh. Namun, tidak semua jenis kanker bisa terdeteksi sejak dini. Diantaranya beberapa kanker yang dapat terdeteksi sejak dini ialah kanker payudara dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan Mamogram, kanker serviks dengan melakukan pemeriksaan pap smear, tes HPV (Human Papillomavirus) dan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat), kanker usus dengan melakukan pemeriksaan gFOBT (Guaiac Based Fecal Occult Blood Test), FIT (Fecal Immunochemical Test), kanker prostat dengan melakukan pemeriksaan rektal atau digital rectal exam (DRE), tes Prostate Specific Antigen (PSA), kanker paru-paru dengan melakukan pemeriksaan CT Scan, rontgen dada, dan sitology sputum, kanker darah dengan melakukan pemeriksaan rontgen dada, spinal tap, aspirasi sumsum tulang dan biopsy.

Meskipun terdapat perbedaan, baik kanker anak maupun kanker dewasa sama-sama memiliki peluang sembuh yang lebih besar apabila ditemukan sedini mungkin. Sebaiknya Sahabat #RSColumbiaAsia selalu rutin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari faktor pemicu kanker yang berasa dari lingkungan.
Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan RI, Sahabat #RSColumbiaAsia dapat melakukan aksi CERDIK agar terhindar dari kanker yang menyerang pada anak ataupun jenis kanker yang timbul di usia dewasa, CERDIK yaitu:

Cek kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet sehat dan seimbang
Istirahat cukup
Kelola stres

Di review oleh dr. Imelda Pingkan, Sp.A dari RS. Columbia Asia Pulomas

References
https://iccc.id/kanker-pada-anak
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf
https://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat/-/knali-gejala-dini-kanker-pada-anak
https://lifestyle.sindonews.com/read/1284221/155/prevalensi-kanker-anak-meningkat-1519277160
https://aceh.tribunnews.com/2018/02/17/kanker-pada-anak
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/kanker-anak-lebih-mungkin-sembuh/
https://lifestyle.okezone.com/read/2016/02/15/481/1312518/beda-sebab-kanker-anak-dan-dewasa
https://www.liputan6.com/health/read/2161651/beda-kanker-pada-anak-dan-orang-dewasa
http://www.neraca.co.id/article/113241/ini-beda-kanker-anak-dengan-kanker-orang-dewasa
https://www.suara.com/health/2019/02/15/144053/kanker-anak-lebih-mudah-disembuhkan-daripada-kanker-dewasa