Mitos atau Fakta Pengobatan Alternatif Bisa Sembuhkan Stroke?

June 30, 2020


 
Stroke bisa disebabkan akibat pasokan darah ke otak yang terganggu atau berkurang secara drastis akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak. Hal ini menyebabkan otak tidak mendapatkan cukup asupan oksigen dan nutrisi (iskemia) sehingga mengakibatkan sel-sel pada sebagian area otak akan rusak bahkan mati (infark). Orang yang mengalami stroke harus segera mendapat pertolongan medis. Namun sayangnya banyak yang belum mengerti bahwa stroke adalah sebuah kondisi berbahaya dan memerlukan penanganan segera.

Cara Tepat Penanganan Stroke
Stroke bisa menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang terkena mengalami gangguan. Gejala yang timbul bervariasi tergantung berat ringannya stroke yang terjadi namun biasanya gejala stroke yang lazim adalah kelumpuhan mendadak salah satu sisi tubuh ataupun kedua belah sisi, gangguan bicara misalnya bicara menjadi pelo, mendadak tidak bisa mengerti pembicaraan, bicara menjadi kacau ataupun tidak bisa mengeluarkan kata-kata sama sekali. Stroke juga dapat bermanifestasi sebagai gangguan keseimbangan, penglihatan, pendengaran  hingga penurunan kesadaran. Stroke yang tidak ditangani dengan segera bisa menyebabkan kematian sel otak hanya dalam waktu singkat. Hal ini disebabkan karena jaringan otak sangat terhadap kondisi kurang asupan oksigen dan nutrisi. Stroke  juga bisa memicu terjadinya komplikasi yang membahayakan misalnya kenaikan tekanan darah yang tidak terkendali, gangguan irama jantung maupun peningkatan kadar gula darah pada orang yang sebelumnya tidak memiliki penyakit diabetes mellitus. Pada tingkat yang paling parah, stroke yang tidak mendapatkan penanganan tepat dan segera bisa menyebabkan terjadinya kematian. Hal ini diakibatkan karena jaringan otak yang terkena stroke akan mengalami pembengkakan yang nantinya akan menyebabkan kenaikan tekanan di dalam kepala yang pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan yang sangat berat pada bagian-bagian otak yang lain juga. Ini terutama terjadi pada stroke dengan kerusakan jaringan otak yang sangat luas.

Stoke merupakan penyebab kematian nomer satu di Indonesia (Data riset Kementerian Kesehatan tahun 2018). Di Amerika stroke merupakan penyebab kecacatan nomer satu dan setiap satu dari 20 kematian di Amerika Serikat diakibatkan oleh Stroke. Stroke tidak boleh dianggap remeh apalagi dikaitkan dengan mitos-mitos yang tidak jelas sumbernya. Orang yang mengalami serangan stroke harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama guna mencegah terjadinya kerusakan otak lebih lanjut yang akan menyebabkan penderita Stroke semakin sulit untuk pulih.


Dalam stroke dikenal juga golden period atau periode emas penanganan stroke dan ini terletak pada 4.5 jam pertama dari gejala stroke paling pertama kali muncul dan dirasakan oleh pasien.

Dalam kurun waktu 4.5 jam pertama dari terjadinya Stroke dokter masih memiliki peluang yang sangat besar baik melalui obat-obatan ataupun metode lain untuk mengatasi sumbatan dengan segera sebelum terjadinya kerusakan otak yang lebih luas sehingga pasien terhindar dari kecacatan berat.
Stroke adalah kondisi darurat yang harus segera mendapatkan pertolongan medis, tidak lebih dari 4.5 jam setelah serangan awal. Golden period adalah tiga hingga empat setengah jam setelah gejala stroke pertama kali timbul. Artinya jika pertolongan medis dilakukan dalam periode tersebut maka peluang untuk pulih dan menghindari kecacatan berat sangatlah berat. Bahkan sekalipun gejala stroke mengalami perbaikan sendiri, penderita stroke tetap disarankan untuk segera datang ke Unit Gawat Darurat dikarenakan resiko terjadinya serangan stroke kedua dengan gejala yang lebih berat dalam waktu dekat sangat besar. 

Setelah mendapatkan pengobatan medis, banyak orang yang berpikir untuk melakukan pengobatan alternatif. Namun keputusan ini sebaiknya diambil secara sangat hati-hati mengingat pengobatan tersebut belum tentu berhasil ini dikarenakan berbagai pengobatan alternative  tersebut belum tentu manjur dan efektif serta tidak ditunjang oleh uji klinis dari penelitian-penelitian yang telah memiliki publikasi medis yang terpecaya. Pengobatan-pengobatan alternatif selain mungkin tidak akan memberikan hasil yang optimal juga berpotensi membahayakan penderita stroke disamping juga  dapat menyebabkan pemulihan paska stroke menjadi terganggu. Selain itu konsumsi obat-obatan alternatif yang belum mengantongi data-data uji klinis dan keselamatan bahkan berpotensi merusak organ-organ tubuh seperti hati dan ginjal secara permanen dan nantinya dapat semakin memperparah gejala stroke, memperburuk derajat kecacatan selain itu juga menyebabkan pemborosan biaya pengobatan yang sia-sia.

Fisioterapi telah lama diterapkan sebagai modalitas rehabilitasi pada kasus-kasus stroke. Fisioterapi terbukti bermakna secara klinis mampu menurunkan derajat kecacatan pada pasien-pasien paska stroke. RS Columbia Pulomas menawarkan berbagai program Rehabilitasi paska Stroke untuk membantu pasien-pasien Stroke.

Dengan penanganan yang tepat dari awal terjadinya stroke hingga fase rehabilitasi maka besar kemungkinan seseorang dapat terhindar dari kematian maupun kecacatan berat dengan demikian diharapkan penderita stroke akan dapat kembali produktif dan mampu untuk kembali beraktivitas seperti semula atau paling tidak dengan kecacatan yang minimal.   

Di RS Columbia Pulomas pasien-pasien stroke akan ditangani secara multidisiplin oleh dokter-dokter spesialis yang kompeten baik pada fase akut hingga fase pemulihan sehingga para pasien-pasien stroke mendapatkan hasil pengobatan yang terbaik.

Nah sebelum mengambil keputusan untuk melakukan terapi alternatif jangan lupa untuk mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter spesialis Anda!

 Telah di review oleh dr. Graha Agung, Sp.S dari RS. Columbia Asia Pulomas
 
Sumber:
Buku Ajar NEUROLOGI jilid 2 Departemen Neurologi FKUI
https://www.halodoc.com/mitos-atau-fakta-pengobatan-alternatif-bisa-sembuhkan-stroke
https://www.antaranews.com/berita/1132204/stroke-penyebab-kematian-nomor-satu-di-indonesia
https://www.cdc.gov/stroke/facts.htm
https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/STROKEAHA.113.002700
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29116473/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5206364/#:~:text=Hyperglycemia%20is%20common%20during%20the,5%2C%208%E2%80%9311%5D.